TIM PRODUKSI
- Sutradara : Rizki Maulana
- Pimpro : Fitri Maharani
- Tim Rias : Indriyani Sukma R J , Eka Ajeng S , Sita Divayanti
- Tim Kostum : Muhammad Hanick N
- Tim Musik : Deni Afriansyah
- Tim Artistik : Seno Wicaksono , Hans Wisnu , Heriyanto Wibowo , Andryansyah , Ferdinan Julianto
- Poster : Ahmad Ramadhan
Nama Teater : Youth Inc.
Tema : Negoisasi
Judul Teater : Confused
Nama Aktor / Pemain
Narator : Rizki Maulana
1. Kukuh Rahmadi : Guru (Adil,Bijaksana)
2. Sita Divayanti (sita) : Pemeran Utama 1 ( Protagonis)
3. Indriyani Sukma S R J (indri) : Pemeran Utama 2 (Protagonis , Egois)
4. Dhimas Naufal D (dimas) : Pemeran Utama 3 (Protagonis , Egois)
5. Muhammad Hanick (hanick) : Pemeran Utama 4 (Tirtagonis)
6. Fitri Maharani (fitri) : Pemeran Utama 1 (Antagonis)
7. Eka Ajeng Safitri (eka) : Pemeran Utama 2 (Antagonis)
8. Kurniadi Ilham (ilham) : Pemeran Pembantu 1 (Suka Ngebully)
9. Bintang Pratama (bintang) : Pemeran Pembantu 2 (Pecicilan)
10. Ansharullah W (aan) : Pemeran Pembantu 3 (Protagonis)
Judul Teater : Confused
Nama Aktor / Pemain
Narator : Rizki Maulana
1. Kukuh Rahmadi : Guru (Adil,Bijaksana)
2. Sita Divayanti (sita) : Pemeran Utama 1 ( Protagonis)
3. Indriyani Sukma S R J (indri) : Pemeran Utama 2 (Protagonis , Egois)
4. Dhimas Naufal D (dimas) : Pemeran Utama 3 (Protagonis , Egois)
5. Muhammad Hanick (hanick) : Pemeran Utama 4 (Tirtagonis)
6. Fitri Maharani (fitri) : Pemeran Utama 1 (Antagonis)
7. Eka Ajeng Safitri (eka) : Pemeran Utama 2 (Antagonis)
8. Kurniadi Ilham (ilham) : Pemeran Pembantu 1 (Suka Ngebully)
9. Bintang Pratama (bintang) : Pemeran Pembantu 2 (Pecicilan)
10. Ansharullah W (aan) : Pemeran Pembantu 3 (Protagonis)
CONFUSED
Sahabat, bagaikan tetesan air yang membasahi padang pasir yang tengah berpancar
panas dengan gencar. Memberikan sebuah perasaan nyaman dan senang yang seketika
dapat kita rasakan. Bagaikan embun suci yang membentuk setetes air di kala
matahari terbit. Memberikan kesejukan dan kesegaran di dalam taman sanubari.
Bagaikan derasnya hujan yang turun yang menyirami setiap jengkal bumi. Mampu
membersihkan mahkota bunga dan dedaunan dari kekotoran.
BAG I
(Kelas) (Buka Semangat Baru-Ello)
Semua siswa mendengarkan penjelasan yang
diberikan oleh Pak Guru.
Guru : Anak-anak karna saat ini kita
menggunakan kurikulum 2013 yang menuntut agar siswa-siswinya aktif. Jadi bapa
ingin kalian membagi 2 kelompok. Bapa akan menyebutkan siapa saja nama-nama
anggotanya.
Kel 1 : Fitri , Hanick , Sita dan Bintang
Kel 2 : Ilham , Eka , Indri dan Aan
Apakah ada yg keberatan dengan keputusan
bapak ?
Bintang :
Ah sedeng pak…
Fitri : Saya keberatan pak, males
banget saya sekelompok sama orang-orang upay kaya mereka
Hanick :
Lagian emangnya kita mau apa sekolompok sama kamu ..
Ilham :
Udah udah Indri tuker aja tuker..
Guru : Sudah-sudah cukup. supaya adil
kalian ambil saja kertas yg sudah bapak buat. Bagaimana kalian setuju ?
Murid :
setuju pak
--sudah ambil kertas--
Guru : Sudah tau ya anggota
kelompoknya masing-masing ini atas kesepakatan kita bersama, jadi tidak ada yg
boleh tawar-menawar lagi ya.
Murid :
iya pak..
Tak lama kemudian kegiatan mereka
diberhentikan dengan suara bel sekolah yang berbunyi. Kelas yang tadinya tenang
berubah menjadi ricuh.
Bintang : Woyy pada
tau nggak rangking terakhir di kelas kita?
Ilham : Siapa?
Siapa?
Fitri : Itu
lho yang sok cantik (ngelirik ke arah Indri)
Eka : Serius?
Lo pada tahu dari mana?
Aan :
Kemaren gue nggak sengaja nemuin rekap nilai kelas kita di TU. Pas kita ngisi spidol.
Ilham : Ah masa?
Padahal dulunya dia kan pinter?
Fitri : Denger-denger
sih orang tuanya cerai. Mungkin dia depresi.
Eka : Senengnya
masih punya orang tua lengkap.
Aan : Berarti saingan lo sekarang berkurang
dong?
(Sedangkan di sudut kelas, Indri sedang termenung entah memikirkan
apa)
Hanick : kamu kenapa? Pagi-pagi udah murung
gitu?
Indri : Eh? Nggak papa kok.
Sita : Apa gara-gara temen-temen udah
mulai ngejauhin kamu?
(Indri terdiam. Ia hanya
bisa menunduk)
Hanick : Ayo cerita. Tenang aja kita bakal
selalu ada buat kamu kok. Iyakan?
(Semua menangguk semangat)
Indri : Kemarin pas aku pulang
sekolah keadaan rumah seperti biasa,
pertengkaran mendominasi. Aku juga mendengar kedua orang tuaku berkata bahwa mereka lebih baik bercerai. Aku langsung terkejut mendengarnya, sempat melerai mereka supaya mereka tidak bercerai. Tapi itu semua sia sia. Sekarang mungkin ini yang membuat semangat belajar ku kurang maksimal.
pertengkaran mendominasi. Aku juga mendengar kedua orang tuaku berkata bahwa mereka lebih baik bercerai. Aku langsung terkejut mendengarnya, sempat melerai mereka supaya mereka tidak bercerai. Tapi itu semua sia sia. Sekarang mungkin ini yang membuat semangat belajar ku kurang maksimal.
Sita : Aku ikut sedih denger cerita
kamu, tapi kamu harus tetap semangat, kita
semua selalu mendukung kamu sepenuhnya kok.
Indri :
Makasih ya teman teman. Aku sangat beruntung punya sahabat seperti kalian.
(Audy ft Nindy – Untuk Sahabat)
BAG II
(Adegan Dhimas dan Indri sedang belajar bersama.)
Meski nilai Indri yang turun drastis, dia masih mempunyai semangat
yang cukup tinggi untuk meningkatkannya. Dia punya sahabat-sahabat yang sayang
sama dia. Orang tuanya pun juga sayang dia. Apa yang perlu dipermasalahkan
sekarang? Untuk saat ini dia fokus untuk belajar buat menaikan nilainya.
Sepulang sekolah Indri mengajak Dhimas untuk belajar bersama. Tak
jarang Indri berbagi keluh kesahnya dengan Dhimas tentang semua masalahnya.
Benar, Cinta datang karena terbiasa. Indri pun mulai merasa jatuh cinta kepada
Dhimas.
Indri : Yang
ini gimana sih? Daritadi masa salah melulu.
Dhimas : Coba
ulangi lagi, kamu cuma kurang teliti.
Indri :
Ih udah..tapi tetep gabisa, daritadi udah aku coba dim.
Dhimas :
(dhimas mengajari Indri)
Indri :
(Tersenyum) Makasih ya Dim udah bantu aku selama ini. Nggak tau deh kalo nggak
ada kamu. Nilaiku bakal kayak apa.
Dhimas : Iya
sama-sama. (Tersenyum)
(Maudy ayunda – Tiba-tiba cinta)
BAG III
Keesokan harinya mereka kembali bersekolah, Jam Kosongpun tiba.
Semua sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Tak terkecuali Sita,
Indri, Hanick yang sedang asik di luar kelas sambil main Truth or Dare (Jujur
apa berani). Mereka memang sering memainkan permainan itu untuk melepas penat.
Hanick : eh gimana
kalo kita main T.O.D aja?
Indri&sita : boleh
juga tuh..
Hanick : Truth or dare?
Indri : Truth
(Hanick melirik Sita sambil tersenyum geli)
Sita : Siapa
cowok yang kamu taksir sekarang?
Indri : (Diam
cukup lama) Harus jawab ya..?
Hanick : Namanya juga truth. Harus dijawab
jujur lah
Indri :
Oke. Tapi jaga rahasia ya? Mmm... aku.. aku.. suka sama Dhimas (Tersipu malu)
(Raut muka Sita langsung berubah. Namun dia cepat-cepat ikut
tertawa dan godain Indri. Meski sebenarnya hatinya sakit dan galau)
Hanick : Gimana menurutmu sit, mereka cocok nggak?
Sita : Mmm...
cocok.. cocok aja. Good luck ya.
Indri : Ih
kamu apaan coba. Good luck buat apa sih?
Sita : Anything
dear. For you and him.
Benar hati Sita didera kegelisahan yang cukup pelik. Sahabat atau
cowok. Meski hubungannya dengan Dhimas masih sebatas seperti ini aja. Tapi dilubuk
hati yang paling dalam Sita sangat mengharapkan Dhimas. Kalaupun arti perhatian
Dhimas selama ini cuma sebatas perhatian antar teman tapi apakah mungkin Sita
harus bersaing dengan Indri sahabatnya sendiri.
Tak terasa hari mulai sore, Bel pulang pun berbunyi semua
siswa-siswi bersiap-siap untuk pulang.
BAG IV
Semua siswa-siswipun pulang, terkecuali Sita yang sedang menunggu
Dhimas, mereka berdua memang selalu pulang bersama. Karena jalan rumah mereka memang
satu arah.
Hanick : Sit, kamu
gak pulang?
Sita : iya
bentar lagi kok, ini lagi nunggu Dhimas
Hanick : Oh gitu,
yaudah aku sama Indri pulang duluan ya.
Indri : iya
sit, kita berdua pulang duluan ya.
Hanick : Iya
kalian hati-hati yaa..
Hanick&Indri : Oke.
Tak lama Hanick dan Indri pulang, Dhimas pun datang.
Sita : Eh
kamu udah dateng dim, yaudah yuk kita pulang.
Dhimas : Bentar
sit, kamu ikut aku sebentar yuk, aku mau ajak kamu ke suatu tempat.
Sita :
Kemana dim? Tapi kan ini udah sore.
Dhimas :
Ada deh..Nanti kamu juga tau, besok kan juga libur aku juga udah minta izin kok
sama mamah kamu. Mau yaaa?
Sita :
Hmmm…yaudah deh tapi janji ya sebentar aja.
Dhimas :
Oke.
(Di atas alas yang
beratapan langit malam dilengkapi dengan taburan hamparan bintang yang
berkelip) Sepulang sekolah Dhimas pun mengajak Sita ke sebuah taman yang sangat
indah dan disana pula Dhimas menyatakan perasaannya kepada Sita.
Dhimas : (Nyanyi
Lobow-kau cantik hari ini)
Sita : (Tersenyum
dan tersipu malu)
Dhimas : Kamu cantik
malam ini dan setiap hari.
Sita :
(Senyum) Makasih buat malam ini. Nggak nyangka bakal dibawa ke sini.
Dhimas : Ehmm..
sebenarnya ada yang mau aku omongin sama kamu?
Sita : Kamu
mau ngomong apa?
Dhimas : Aku..
aku.. suka sama kamu....
(Sita kaget mendengarnya. Dia nggak tau mau ngomong apa. Disatu
sisi dia suka Dhimas tapi di sisi lain ada Indri yang harus dia korbanin. Dia
nggak mungkin bisa milih satu dari keduanya)
Dhimas : Gimana?
Kamu mau nggak jadi pacar aku?
(Sita nyanyi Tangga - Cinta Begini)
Sita : Maaf Dhimas aku
nggak bisa jawab sekarang.
( Dhimas hanya bisa mengangguk lesu )
BAG V
Liburan pun dimulai. Biasanya kegiatan ini diadakan tiga bulan
sebelum UN. Kali ini diadakan camping di Puncak. Kelas tiga wajib mengikutinya
untuk merefresh pikiran yang sudah dipenuhi oleh tryout, ulangan, tryout,
ulangan. Semua perlu istrihat sejenak. Malam
harinya semua berkumpul di tengah lapangan untuk acara api unggun. Semua
berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi api unggun. Semua larut dalam
kesenangan masing-masing
(Good Time – Owl City ft Carly R Jepsen).
Tiba-tiba Dhimas datang menghampiri Indri, Hanick, Sita dan mengajak Sita buat
jalan-jalan. Sita yang sebenarnya tidak
mau akhirnya mau juga, takut teman-temannya curiga.
Dhimas : (menarik
tangan Sita) Sita aku mau ngomong sama kamu.
Sita : Mau
ngomong apa sih dim?
Dhimas : Jawaban
kamu. Kamu belum jawab yang kemarin.
Sita :
Oke. Sebelumnya aku mohon maaf. Kamu itu orangnya baik, pintar, tenar. Dan
pasti dambaan setiap cewek di sekolah. Tapi aku nggak bisa nerima kamu.
Dhimas : Kenapa?
Sita : Maaf
dim. Maaf. Kamu pasti nemuin cewek yang lebih baik dari aku.
(Sita pergi meninggalkan Dhimas)
Sita terdiam kaku. Badannya
lemas seketika. Dia tidak kuat melangkah. Dalam waktu bersamaan Indri dan
hanick sudah ada di depan Sita.
Sita : Indri?
(terbata-bata)
Terlambat, Indri sudah mendengar semua. Tatapannya kosong menatap
Sita. Sesekali dia menatap Dhimas. Mereka bertiga hanyut dalam diam. Semua sibuk
dengan pikirannya masing-masing. Muka Sita terlihat takut dan muka Indri merah
padam.
Sita : Aku bisa jelasin
ndri. Ini nggak seperti yang kamu kira.
Indri : Cukup. Aku kira
kamu sahabat aku, tapi ternyata kamu arghh…
(Indri lari tanpa
menghiraukan teriakan dari Sita. Hatinya sakit. Seperti dikhianati.)
BAG VI
Sita tertinggal oleh Indri. Lalu diapun beralih menemui Hanick
buat jelasin semua. Kalau apa yang dilihatnya tadi cuma salah paham.
Sita :
Please nick, percaya sama aku. Aku sama dhimas nggak ada apa-apa. Tadi cuma
salah paham. Emang dia nembak aku. Dan jujur aku juga suka dia. Cuma posisinya
Indri juga suka dia. Tadi itu aku mau nolak Dhimas tapi kepergok Indri. Dia jadi
salah paham.
Hanick : Iya aku percaya sama kamu. Nanti
aku coba jelasin ke Indri.
Sita :
Makasih ya nick. Makasih. Serius aku nggak ada apa-apa sama dhimas.
Hanick : Iya aku percaya.
BAG VII
(Di jalan Sita dihadang oleh Fitri, Eka )
Fitri :
Ini lho anak yang nggak tahu diri. Udah miskin, nggak tahu diri. Sekarang jahat
lagi sama sahabatnya.
Eka : Oh, ini ya.
Pantesan nggak punya temen. Sok sih.
( Fitri, Eka tertawa
bersama-sama. Lalu nyanyi (Lollipop – Kamseupay)
Fitri :
Harusnya lo tuh ngaca! lo tuh gapantes tau gak jadi pacarnya dhimas, kasian deh
lahir kok dari keluarga miskin hahaha..
Sita :
Kamu boleh nggak suka sama aku. Kamu boleh benci sama aku tapi jangan hina
keluargaku! (Sita mendorong Fitri sampai jatuh)
Eka : Eh gak usah nyolot
gitu dong lo!
(Fitri bangkit lalu membalas Sita. Tak cukup sampai disitu. Eka
ikut-ikut mengeroyok Sita. Berbagai tindakan kekerasan dilakukan. Jambak,
pukul, sampai tampar.)
BAG VIII
(Sita lari menuju api unggun. Ternyata dia tidak sadar kalo Dhimas
dari tadi mengejarnya)
Dhimas : Hey kamu
dipanggil malah lari. (kaget melihat muka memar di pelipis Sita dan melihat
Sita sedang menangis) Kamu kenapa?
Sita : (Menggeleng
dan memalingkan muka)
Dhimas :
(Duduk disamping Sita) Kamu kenapa? Siapa yang ngelakuin ini semua ke kamu.
Sita :
Kamu nggak ngerti Dim. Aku udah bilang jauhin aku. Sekalipun kita bersama, kita
nggak bahagia. Apa omongan aku kurang jelas.
Dhimas : Tapi
kenapa? Gara-gara Indri? Dia nggak berhak ngatur-ngatur kita.
Sita : Apa kamu nggak sadar sama apa yang kamu lakuin. Ini cuma bisa buat persahabatan
aku hancur.
BAG IX
Kegiatan
Campingpun selesai. Semua siswa-siswi bersiap-siap untuk kembali kerumah
masing-masing.
Keesokan harinya Sita
dan Indri saling menghindar. Perang dingin dimulai. Meski sebetulnya Sita terus
mencoba untuk meminta maaf tentang masalah Dhimas tapi Indri selalu menghindar.
Hanickpun mencoba mendekati Indri agar dia mau baikan dengan Sita.
Dia capek berada ditengah-tengah perang dingin mereka.
Hanick : Ayolah kalian jangan kayak anak
kecil gini.
Indri : Anak kecil gimana sih? Sita aja
yang nusuk dari belakang.
Hanick : Sita udah ceritain semua ke aku.
Kalian cuma salah paham.
Indri : Ah terserah. Bela aja dia terus.
(Indri pergi meninggalkan
Hanick begitu saja)
BAG X
Sepulang sekolah Hanick datang menemui Dhimas. Dia sudah tidak
tahan dengan kedua sahabatnya yang sedang perang dingin.
Hanick :
Lo harus cepet ngelakuin sesuatu. Kasih kepastian buat mereka berdua. Gue nggak
mau perang dingin ini berlangsung lama.
Dhimas : Tapi gue
cuma suka sama Sita nick
Hanick :
Maka dari itu. Sita nggak mau ngorbanin sahabatnya yang diam-diam suka sama lo.
Dhimas : tapi...
Hanick : please dim, please! Ini demi kebaikan mereka berdua. Lo mau mereka seperti
ini terus?
Dhimas :
oke. oke..! gue bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak bertengkar
sia-sia
Dhimas pun berusaha menemui Sita dan Indri hari itu juga. Namun
sayang, hanya Indri yang berhasil ditemuinya. Sedari masuk kelas sampai jam
pelajaran habis Indri terus menghindar.
Dhimas : Ndrii
tunggu, ada yg mau aku jelasin ke kamu.
Indri :
Jelasin apa sih dim? Gada yang perlu dijelasin semuanya tuh udah jelas.
Dhimas : Aku itu
cuma suka sama Sita ndri.
Indri
: Tapi aku suka sama kamu dim? Sejak kita pertama kali masuk SMA malah
Dhimas :
Kamu baik, kamu pinter, kamu enak diajak ngobrol tapi maaf ndri aku Cuma anggap
kamu sebagai teman. Iya, cuma teman.
Indri : (menahan air mata) terus arti perhatianmu kamu selama ini apa?
Dhimas :
Kamu baik dan sepantasnya aku juga bersikap baik sama kamu. Nggak lebih. Tolong
jangan salah paham.
Indri : Kamu
tega dim, tega
Dhimas : Maaf kalau sikap baikku malah buat
kamu salah paham dan sakit. Tapi tolong jangan karena gara-gara aku kamu dan Sita
jadi bertengkar. Dia nggak tahu apa-apa. Kamu nggak tahukan kalo sebenarnya dia
nolak aku?
BAG XI
Sudah hampir sebulan Sita dan Indri mengibarkan bendera perang
dingin. Lama-lama mereka mulai merasa ada hal yang hilang. Masing-masing dari
mereka memikirkan tentang kebodohan mereka yang telah memutuskan hubungan
persahabatannya hanya karena cowok.
Sita :
Ya Allah, memang benar bodoh hambaMU ini lebih memilih percintaan daripada
sahabat.
Indri :
Ya Allah, maafkan atas kesalahan hamba telah memutuskan persahabatan ini karena
cinta.
Sita : Tapi,
aku malu untuk meminta maaf kepada Indri.
Indri : Tapi apa
Sita mau maafin aku. Setelah apa yang aku perbuat.
Sita :
Pokoknya aku harus berani meminta maaf sama Indri karena aku juga yang salah
aku yang mulai duluan.
Indri :
Pokoknya aku harus berani meminta maaf sama Sita karena aku yang sudah
memutuskan hubungan persahabatan.
BAG XII
Hari ini Sita dan Indri sudah bertekat untuk mengakhiri perang
dingin ini. Tapi pas mereka berpapasan di kantin tanpa sengaja mereka saling
canggung. Dan akhirnya Indri mengalahkan egonya untuk menyapa Sita duluan.
Indri : h-hai sit (menyapa
canggung)
Sita : eh? iya? H-hai.
Indri : hmmm... habis dari kantin ya?
(Sita mengangguk)
Mereka diam cukup lama. Satu sama lain sedang mencari kata yang
pas buat ngomong. Tapi salah satu dari mereka tidak ada keberanian Untuk ngomong
duluan.
Indri :
oke. Cukup diem-diemnya. Aku capek harus terus ngindain kamu. sit, aku minta
maaf atas semuanya. Aku salah. Aku egois. Nggak pernah bayangin kalo aku jadi
kamu.
(Sita langsung memeluk Indri)
Sita :
aku juga ndri. Aku juga salah nggak pernah jujur sama kamu. Aku minta maaf.
Indri :
kita sama-sama salah. Sama-sama membesarkan ego masing-masing ( tertawa lalu melepas
pelukan) ikhlas deh kalo kamu sama Dhimas.
Sita :
buat apa mikirin cowok? Lagipula aku sama dhimas juga udah sepakat kok buat
temenan aja karena menurut aku lebih menyenangkan untuk berteman daripada harus
menjadi pacar.
Ternyata dhimas dan Hanick pun mendengar Pembicaraan mereka dan
langsung menghampiri keduanya.
Dhimas : Bener
banget tuh apa yang dibilang sama Sita hehe
Indri : Jadi
kita semua gak ada musuh-musuhan lagi kan? Hahaha..
Sita :
Engga dong kita semua kan udah jadi temen , dan gak ada tuh yang namanya
musuhan-musuhan kaya dulu lagi. Iya gak dim?
Dhimas :
Hehe iya, maafin aku ya udah bikin persahabatan kalian jadi hancur. Aku jadi
merasa bersalah banget.
Indri :
Santai aja kali, lagian juga kita udah baikan kok.
Sita :
Iya dim, jadi gausah merasa bersalah lagi ya.
Hanick :
Bagus deh kalo kalian berdua udah akur. Aku juga seneng kalian udah bisa
ngambil keputusan yang terbaik.
Tiba-tiba Fitri dan Eka menghampiri Sita untuk meminta maaf karena
mereka menyadari apa yang mereka perbuat adalah salah.
Fitri : Sit..
Sita : eh
kalian, ada apa?
Eka :
Sit, aku mau minta maaf atas semua yang udah aku lakuin ke kamu, sekarang aku
udah sadar kok semua yang aku lakuin itu salah. Maafin aku ya sit.
Fitri :
Iya, aku juga minta maaf, Aku kayagini karna aku iri, kamu punya banyak teman
yang sayang banget sama kamu.
Sita : iya
aku udah maafin kalian berdua kok..
Fitri :
Makasih ya sit.
Eka :
Iya makasih kamu baik banget, pantes teman” kamu sayang banget sama kamu.
Sita : kamu
bisa aja, yaudah ikut kumpul yuk sama yang lain.
Eka&Fitri : yuk..
(Sindentoska-kepompong)
Dan akhirnya semuanya pun berteman. berakhir sudah drama anak SMA.
0 komentar:
Posting Komentar